Kamis, 22 Maret 2018

Essay Bahasa Indonesia



Nama   : Niken Meganingtyas
NIM    : 175231115
Kelas   : PBS 2 C

FENOMENA EKONOMI
Bergugurannya Kedai Ritel, Bagaimana dengan Online Shop?

Dalam tulisan ini saya ingin menyampaikan perihal mengapa sebagian besar toko ritel menutup kedainya sepanjang tahun 2017. Informasi ini saya dapatkan ketika saya menonton televisi dan membaca artikel-artikel di instagram. Kemudian saya membuat tulisan ini untuk mengetahui apa pemicu akan tutupnya beberapa gerai tersebut dan akibat yang ditimbulkan dari apa yang telah terjadi. Sebelum membicarakan semua itu, alangkah lebih baiknya kita mengetahui terlebih dahulu apa yang disebut toko ritel. Apa itu toko ritel?
Toko ritel atau dalam bahasa kita sehari-hari biasa disebut eceran, sedangkan dalam bahasa Inggris “retail” adalah salah satu sistem dalam memasarkan produk yang mencakup segala kegiatan yang melibatkan penjualan barang secara langsung ke konsumen akhir untuk digunakan secara pribadi tetapi bukan bisnis. Untuk organisasi ataupun orang yang menjalankan bisnis ini mereka disebut sebagai pengecer. Dalam praktiknya seorang pengecer melakukan pembelian barang ataupun produk dalam jumlah besar dari produsen, maupun pemasok baik secara langsung ataupun melalui grosir, untuk kemudian dijual kembali dalam jumlah yang kecil.
Di sejumlah daerah beberapa toko ritel memilih untuk menutup kedai mereka. Tercatat beberapa perusahaan waralaba gulung tikar sepanjang tahun 2017. Perihal itulah yang menimbulkan isu turunnya daya beli masyarakat. Alhasil beberapa ritel modern tutup akibat perubahan pola konsumsi dan penurunan daya beli masyarakat, yang kemudian menyebabkan besarnya biaya operasional tidak mampu ditutupi dengan penghasilan. Akibat kerugian yang terus terjadi, tidak ada cara lain melainkan mengurangi kerugian tersebut dengan menutup gerai. Dari beberapa toko tersebut diatas, di bawah ini adalah sebagian dari mereka yang memilih untuk menutup kedainya, antara lain yaitu :
1.      Matahari Departement Store
2.      Ramayana
3.      7-Eleven
4.      Debenhams
5.      Lotus
Menurut saya pemicu dari persoalan tersebut di atas adalah berubahnya pola konsumsi masyarakat dari yang awalnya berbelanja langsung datang ke toko menjadi berbelanja online, persaingan sudah semakin gencar, faktor penurunan daya beli pun ikut serta dalam mempengaruhi lesunya bisnis ritel modern, keberadaan lokasi yang tidak tepat, adanya persaingan bisnis, penggunaan teknologi yang kian masa kian canggih, ketatnya persaingan ritel modern di kota-kota besar. Selain itu, adanya perubahan daya dukung suatu komunitas yang megalami perubahan, misalnya saja kawasan pemukiman di beberapa wilayah Jakarta dan sekitarnya yang kini telah beralih fungsi menjadi fokus bisnis dan tidak lagi menjadi wilayah pemukiman sebagai fungsi yang semestinya.
Dari penyebab-penyebab yang telah saya jabarkan di atas, tutupnya toko ritel di beberapa daerah juga menimbulkan akibat-akibat tertentu. Untuk akibatnya sendiri adalah tidak banyak disukai sampai kemudian pada akhirnya toko ritel menutup banyak yang gulung tikar, hal itu menimbulkan kerugian yang besar sebagai akibat dari diskon besar-besaran yang dilakukan oleh toko-toko tersebut, kecenderungan online yang mengakibatkan masyarakat menjadi pemalas, hanya mengandalkan orang lain dan smartphone, para karyawan yang diberhentikan kerja secara besar-besaran sehingga menimbulkan pengangguran.
Sebenarnya toko ritel sendiri mempunyai potensi yang besar untuk mampu terus bersaing dan berkembang. Terdapat beberapa solusi yang bisa dilakukan oleh pemerintah supaya toko ritel mampu bersaing dalam keadaan ini baik dalam jangka panjang maupun dalam jangka pendek. Misalnya saja pada jangka pendek dapat dilaksanakan penataan lokasi dan waktu teruntuk pasar atau toko atau warung tradisional sehingga mampu bersaing dan hidup berdampingan dengan pasar atau toko atau ritel modern. Selain itu, peraturan “white labeling” juga saya rasa perlu diberlakukan agar produk yang dijual di ritel modern bukan hanya produk industri yang membaur. Kemudian untuk yang jangka panjang, pemanfaatan ritel modern mengangkat produk lokal ke level nasional dengan membantu mereka memenuhi standar sehingga produk lokal mampu dijual di ritel modern. 
Salah satu pemicu dari tutupnya toko ritel adalah adanya persaingan dengan bermunculannya toko-toko online. Untuk mampu mengetahui mengapa hal tersebut mampu terjadi, maka sebaiknya kita terlebih dahulu mengetahui kelebihan dan kelemahan berbisnis sistem online tersebut. Ketika kita menggunakan jasa online, terdapat beberapa kemudahan diantaranya adalah kita tidak perlu menunggu waktu luang untuk pergi ke toko, sangat membantu bagi orang yang sibuk dengan bisnisnya, bermacam – macam toko online yang siap melayani kita dan bermacam – macam pula barang yang kita perlukan.
Dengan online shop kita bisa lebih hemat waktu dan tenaga, kita tidak perlu pergi dan mengelilingi mal untuk membeli barang yang kita perlukan, cukup mengakses internet dan tidak perlu macet ria di jalan raya, banyak sekali pilihan jadi kita bisa membandingkan toko satu dengan yang lainnya agar mengetahui kualitas barang dan harga yang di berikan. Selain itu, cara yang di lakukan cukup mudah tinggal memesan barang yang kita pilih kemudian bayar. Untuk pembayaran bisa melalui internet banking atau melalui ATM dan kita cukup menanti barang yang telah kita beli tiba.
Sedangkan kelemahan dari kita berbisnis online adalah bila kita berbelanja pakaian terutama baju ataupun yang lainnya tidak bisa kita coba, tidak bisa memegang kainnya, bagaimana kualitas kainnya, dsb. Mutu barang tidak sesuai, kesamaan barang hasil foto/gambar dengan yang kita lihat di monitor tidak bisa 100% sama. Ongkos kirim yang mahal, tentunya barang yang kita beli tidak serta merta langsung mampu kita ambil, pemilik toko online masih memerlukan jasa pengiriman. Dan yang menentukan ongkos kirim barang adalah pemilik jasa pengirimaan barang seperti JNE, TIKI, Pos Indonesia, dan sebagainya. Resiko penipuan, uang sudah ditransfer tapi barang tidak di kirim dan tidak pernah dikirim selamanya.








x

Tidak ada komentar:

Posting Komentar