OCM (One stop Cwie Mie)
OCM
Grand Mall Solo adalah salah satu sebuah food court yang ada di Solo Grand
Mall. Dan saya mendapatkan tugas untuk melakukan pengamatan disana. Pengamatan
yang saya lakukan adalah pengamatan mengenai bagaimana suasana, menu-menu apa
saja yang terdapat disana, bagaimana rasa dari setiap makanan yang disajikan,
dan lain-lain. Tugas ini dilaksanakan dengan metode berkelompok setiap kelompok
terdiri dari 2 sampai 3 orang. Sebenarnya tidak hanya di OCM yang menjadi
tempat untuk melakukan pengamatan, namun masih banyak lagi restoran-restoran,
cafe, dan masih banyak lagi. Saya pun tidak memilih sendiri untuk melakukan
pengamatan di OCM karena tugas ini sistemnya adalah undian, dan kebetulan
undian yang saya ambil yaitu melakukan pengamatan di OCM.
Tugas
ini merupakan tugas akhir dari mata kuliah Metodologi Studi Islam. Dan ketika
saya mendapatkan tugas ini saya merasakan senang dan lega karena ini merupakan
tugas terakhir dan tugas ini begitu menyenangkan, tidak seperti tugas-tugas
yang diberikan sebelumnya yang membuat pening kepala. Pada dasarnya ini adalah
tugas yang asyik dan menarik menurut saya. Selain melakukan pengamatan saya
juga bisa membuat tugas sambil kulineran dan mencoba jajanan-jajanan yang ada
di Solo. Sekaligus sebagai pelepas penat dan pusing karena mengerjakan
tugas-tugas mata kuliah lain.
Awal mula mendengar kata OCM, saya
pun asing dan awam dengan kata itu. Bahkan tidak pernah terbayang sedikit pun
apa itu OCM, bagaimana tempatnya, dan dimana tempatnya. Saya pun mencari
sedikit informasi dengan bertanya kepada teman-teman saya, salah satu dari
mereka ada yang tahu dan ia menjelaskan bahwa OCM itu terkenal dengan masakan
Jepang-nya yaitu mie ramen. Untuk mie ramen sendiri saya tidak merasa asing
dengan makanan tersebut, karena saya pernah mendengar dan mencoba sebelumnya.
Namun tetap saja saya penasaran dengan ramen yang ada di OCM.
OCM
Grand Mall Solo terletak di lantai 3 di sebuah mall yang juga merupakan salah
satu mall terbesar di Solo. Mall ini sendiri terletak di Jl. Slamet Riyadi No.
295 Surakarta. Dalam tugas ini kelompok saya adalah saya Niken Meganingtyas,
Novia Rosiyani, dan Vita Kusumastuti. Pada awalnya kami pun tidak tahu dimana
letak food court ini dan apa saja menu yang disajikan, kemudian saya mencoba
mencari informasi lewat Gojek dan mencoba mencari informasi lewat internet.
Hasil dari pencarian informasi tersebut adalah bahwa OCM adalah sebuah food
court yang menyajikan makanan Jepang, yaitu ramen.
Selain
mencari tahu menu apa saja yang disajikan saya pun mencoba untuk mengecek harga
yang dicantumkan. Menurut saya harga tersebut kurang cocok untuk saku seorang
mahasiswa, beruntung saya tidak kost jadi lebih mudah untuk lebih cepat
mengumpulkan uang, dan tidak terdesak dengan kebutuhan sehari-hari lainnya.
Setelah mengetahui harga-harga tersebut, saya pun mulai menabung sedikit demi
sedikit. Sejak kecil saya telah diajarkan menabung oleh orang tua saya agar
bisa membeli apa yang saya inginkan, apabila tabungan saya tersebut tidak cukup
barulah orang tua saya menambahinya agar genap sesuai harga barang yang saya
inginkan. Begitu pula dengan ini, saya menabung dahulu baru kemudian jika belum
cukup saya minta tambahan ke orang tua saya. dan orang tua saya tidak keberatan
atas hal itu.
Setelah
saya mencari informasi tersebut kemudian saya pun mendatangi OCM pada hari
Selasa tanggal 1 Mei 2018. Saya datang kesana bersama dengan salah satu
kelompok lain, karena salah satu dari mereka mengetahui dimana tempat tersebut.
Kelompok tersebut menemani kelompok saya untuk ke OCM dan selanjutnya kelompok
saya menemani mereka ke tempat untuk mereka melakukan pengamatan yaitu di
Yellow Truck Coffee Solo. Jadi kami memutuskan untuk pergi berenam tanpa
menggunakan bantuan google maps.
Awal
rencana saya akan berangkat pada pukul 10 pagi, namun karena ada beberapa hal
yang membuat saya berangkat tidak tepat waktu saya pun akhirnya berangkat dari
rumah pada pukul 10.30 pagi. Kami berenam pun saling tunggu menunggu satu
dengan yang lainnya dan akhirnya bertemu langsung di Solo Grand Mall. Setelah
sampai di tempat, saya dan teman-teman pun masuk dan menuju lantai 3 untuk
mendatangi OCM. Menuju lantai 3 kami menggunakan eskalator sambil
melihat-melihat bagaimana suasana di mall tersebut. Suasana mall pada saat ini
lumayan ramai karena bertepatan pada hari libur Buruh Nasional yaitu tanggal 1 Mei. Banyak
orang disana mulai dari yang usia muda sampai yang tua, laki-laki dan wanita,
bahkan anak kecil sampai orang dewasa.
Setelah
sampai di lantai 3 saya pun mulai mencari dimana letak food court dan langsung
menuju kesana. Sesampainya di OCM saya pun disambut hangat oleh para pelayan lengkap
dengan seragamnya. Mereka menawarkan menu-menu yang ada dengan senyuman dan dengan
ramah. Saya pun dipersilahkan duduk dan diberi menu makanan untuk memilih
makanan yang akan dipesan. Saya pun mulai melihat-lihat makanan yang ada di
menu. Ya memang pada dasarnya OCM sendiri adalah food court yang menyediakan
makanan Jepang khususnya ramen. Jadi yang ada pada menu hanyalah ramen namun
beraneka ragam jenisnya. Dalam memilih makanan saya dan teman-teman pun agak
lama dan banyak berpikir, sembari pelayannya menjelaskan menu-menu yang ada dan
apa saja isinya.
Ketika
melihat-lihat menu makanan pada daftar menu, saya merasa sedikit perbedaan
dengan menu yang saya temukan ketika mencarinya lewat Gojek maupun internet.
Namun saya dan teman-teman saya tidak begitu merasakan kecewa, karena untungnya
harga yang dicantumkan tetaplah sama dengan harga yang ada pada internet dan
Gojek. Pada internet dan Gojek menu yang ditawarkan terdapat berbagai jenis
makanan, minuman, snack, mie ramen, sup, dan baso. Namun kenyataannya hanyalah
menu andalan yang ada yaitu ramen. Untuk minuman sendiri cukup bervariasi, ada yang
bersoda, milky, dan ada yang mainstream seperti es teh, es jeruk, dan
lain-lain. Padahal rencana saya, saya ingin memesan makanan selain ramen
misalnya dessert ataupun eskrim. Namun ya sudahlah tidak perlu ada yang
disesali, toh saya bisa juga pesan di food court lainnya.
Selain
OCM, banyak juga food court yang ada disana, misalnya saja Moen-Moen, ada juga
food court yang menyajikan masakan tradisional, dan berbagai masakan Nusantara.
Bayangan saya tentang OCM adalah tempat yang cukup luas seperti rumah makan,
namun ternyata hanyalah sebuah tempat kecil seperti bilik yang diberi etalase
dan dindingnya ditempeli beberapa menu masakan, tempat duduk yang disediakan
untuk pengunjung pun menyatu dengan food court lainnya. Sehingga pengunjung pun
bebas dalam memilih tempat duduk sesuai dengan yang diinginkan dan yang
dianggapnya nyaman. Penataan tempat duduknya adalah setiap satu kelompok tempat
duduk, diberi satu meja yang panjang kemudian disekelilingnya diberi 4 buah
kursi, apabila tidak cukup diperbolehkan untuk mengambil kursi lainnya selagi
tidak dipakai oleh orang lain.
Ini bukanlah pertama kalinya saya mencoba ramen, dan
saya sendiri sebenarnya tidak suka dengan ramen namun demi tugas ya jadi menu
yang saya pilih pun hanya saya samakan dengan teman saya. Dalam menu tersebut
seingat saya terdapat Naga Ramen, Turbo Ramen, dan jenis ramen lainnya. Selain
menu makanan disediakan juga menu minuman yang isinya adalah milk shake, soda,
dan lain-lain. Setelah memilih cukup lama dan membingungkan akhirnya saya dan
teman saya pun meilih Naga Ramen dan Turbo Ramen, juga minumannya yaitu Milky
Safira.
Berikut daftar harga
makanan dan minuman yang disajikan di OCM Grand Mall Solo :
Turbo Ramen Rp
28.500
Naga Ramen Rp
28.500
Combo Ramen Rp 27.500
Chuncky Ramen Rp 28.500
Wonton Ramen Rp 25.500
Milky Berry Rp 10.500
Milky Punch Rp 10.500
Milky Safira Rp 10.500
Max Lemon Tea Rp 9.500
Ice Lemon Rp 9.000
Hot Lemon Rp 9.000
Hot Tea Rp 4.000
Ice Tea Rp 4.500
Tebs Rp 6.000
Mineral Water Rp 5.000
Teh Botol Rp 5.000
Milk Tea Rp 9.000
Cappucino Rp 10.000
Sambil
menunggu pesanan datang, saya pun mengamati berbagai hal yang ada disana.
Disana ternayata tidak hanya anak muda namun juga berbagai usia mulai dari
balita sampai yang tua. Ada yang sendiri, ada yang mengajak pacarnya dan ada pula yang mengajak keluarganya untuk makan
bersama disana, bahkan ada pula yang makan disana sambil mengerjakan tugas.
Sambil menunggu pesanan datang, tidak lupa saya selfie dengan kelompok saya.
selain untuk memenuhi lampiran tugas, selfie memang sudah menjadi hobi saya,
dimana pun dan kapan pun saya berada tidak lupa dengan yang namanya selfie.
Wajar saja karena selfie sekarang ini menjadi hal yang lumrah bukan menjadi hal
yang tabu dan asing lagi.
Tidak
lama setelah kami memesan akhirnya pun makanan yang kami pesan datang. Pelayan
pun menghantarkan makanannya ke meja saya dan sambil memberikan bill untuk kami
membayarnya. Harga yang dicantumkan menurut saya harga standar karena memang
ini terletak di kawasan perbelanjaan, mungkin jika saya membeli di kedai lain harganya
tidak akan sama. Satu mangkuk ramen dihargai mulai dari dua puluh ribu sampai
tiga puluh ribu rupiah. Dan satu gelas minumannya dihargai mulai dari delapan
ribu sampai lima belas ribu rupiah. Dan kami hanya pesan untuk tiga orang
kelompok kami, kelompok lain lebih memilih untuk pesan di food court lainnya.
Saat
pesanan sudah datang pun tidak lupa saya berselfie dengan kelompok saya beserta
makanan yang sudah tersajikan. Tidak lupa saya pun juga memfoto bill untuk
memenuhi lampiran tugas saya. Setelah berselfie saya pun mulai menyantap ramen
tersebut, dalam sajian itu disediakan sendok dan sumpit untuk memakan ramen. Namun
jujur saja saya sendiri tidak bisa menggunakan sumpit dan akhirnya lebih
memilih untuk memakannya menggunakan sendok. Ramen sendiri adalah mie kuah Jepang dengan bentuk mie
yang tipis dan berwarna kuning merupakan hasil buatan tangan atau bisa saja
dibuat oleh mesin. Selanjutnya ditambahkan
penyedap berupa beraneka ragam lauk seperti telur rebus, sayuran hijau (seperti
bayam), irisan daun bawang, daging ayam, seafood,
dan pangsit sebagai hiasan.
Rasa dari ramen yang saya makan ini adalah
pedas dan menurut saya cukup enak. Namun soal rasa adalah itu relatif, setiap
orang pasti berbeda-beda pendapatnya. Ramen disajikan dalam sebuah mangkuk yang
cukup besar dan diberi sendok serta sumpit. Penyajian makanannya pun ditata
sedemikian rupa ssehingga terlihat menarik. Mie diberi kuah baru diberi
berbagai macam toping, menu yang saya pilih adalah Turbo Ramen dan saya tidak
tahu apa maksud dari nama itu. Turbo Ramen menyajikan berbagai toping
diantaranya seafood, daging ayam, potongan wortel, dan juga potongan daun
bawang. Selain itu disajikan satu mangkuk kecil yang berisi pelengkap seperti
pangsit.
Untuk
yang mencari tempat yang bisa digunakan untuk bersantai ria sambil mengobrol
asyik bisa mencoba food court ini sebagai tujuannya. Terlebih lagi bagi kalian
yang suka dengan ramen wajib mencoba ramen yang disajikan di OCM ini. Di tempat
ini kalian bisa menyesuaikan dan meminta seberapa tingkat kepedasan ramen, ada
yang tidak pedas, sedikit pedas, sedang, pedas, dan sangat pedas. Porsi per
orang yang disajiakn dalam satu buah mangkuk cukup besar ini meurut saya terlalu
banyak, sehingga saya tidak sanggup untuk meghabiskannya karena memang saya
tidak suka rame, rasanya yang menurut saya kurang sedikit mantap, dan eneg. Dari
suasana tempatnya, menurut saya agak sedikit kurang nyaman untuk makan, karena
tempatnya yang ramai, banyak orang yang berjalan kesana-kemari, jadi kurang pas
untuk menikmati makanan ini.
Berbicara
tentang kehalalan masakan Jepang. Tidak dapat dipungkiri bahwa masakan
Indonesia berbeda dengan masakan luar negeri, terlebih lagi negara Jepang. Setelah
saya melakukan pengamatan di OCM, kemudian saya mencari tahu informasi tentang
ramen di sebuah artikel di internet bahwa ramen sendiri sebenarnya mengandung kaldu
babi, namun saya sendiri tidak bisa langsung menyimpulkan bahwa ramen ini
mengandung kaldu babi atau tidak. Tidak memungkinkan juga apabila saya ikut
masuk ke dapur untuk melihat dan mengecek kehalalannya. namun saya tetap
berpositif thinking semoga tidak.
Sedikit
cerita di Yellow Truck Coffee Solo
Dari cerita saya diatas
telah saya ceritakan bahwa saya pergi melakukan pengamatan berenam, tiga melakukan
pengamatan di OCM, dan tiga sisanya lagi melakukan pengamatan di Yellow Truck
Coffee Solo. Setelah dari OCM, saya dan teman-teman pun melanjutkan pergi ke
Yellow Truck. Yellow Truck ini tempatnya cukup jauh dari Grand Mall Solo, kami
menempuh perjalanan sekitar 40 menit menggunakan sepeda motor untuk sampai di
Yellow Truck. Yellow Truck ini sendiri tepatnya berada di Jl. Kebangkitan Nasional No.35,
Sriwedari, Laweyan, Kota Surakarta.
Lain halnya dengan OCM, Yellow Truck ini dilihat dari
tempatnya saja sudah menarik perhatian saya. Dinding-dindingnya dihiasi dan
ditempeli dengan hiasan dinding. Konsep tempat dan ruangannya adalah seperti
ruangan kolonial Belanda, khas dengan interiornya dan tatanan meja dan
kursinya. Yellow Truck ini sendiri adalah sebuah cafe, lain halnya dengan OCM
yang masuk dalam kategori food court. Sehingga menjadikan tempat ini menjadi
tempat yang cocok untuk nongkrong dan menikmati suasana yang ada. Sudah dapat
ditebak dari namanya saja “Yellow Truck Coffe Solo” sudah pasti menu yang disajikan
dominan dengan minuman kopi, hanya saja variasi dan jenisnya yang berbeda.
Harga yang diberikan menurut saya sesuai dengan rasa dan
kepuasan yang saya dapatkan. Namun jika dihitung nominalnya harga yang
ditawarkan disini cukup mahal, cukup menguras kantung untuk para mahasiswa. Tempat
ini cocok untuk para kids jaman now yang sedang gila dengan tempat-tempat hitz
untuk berselfie dan berfoto. Di Yellow Truck terdapat banyak spot foto,
misalnya dengan pigura-pigura yang menempel pada dinding, berfoto di
kursi-kursi yang merupakan ciri khas kolonial Belanda, dan masih banyak lagi. Tidak
lupa saya dan teman-teman pun juga ikut berfoto disana, selain untuk memenuhi
lampiran tugas juga sebagai dokumentasi pribadi saya untuk saya simpan.
Tempat ini pun ternyata tidak hanyak dikunjungi oleh
orang-orang lokal, pada saat saya disana saya melihat bule datang, ada pula
orang bermata sipit yang datang untuk memesan kopi. Dari sini dapat saya lihat
bahwa ketika kita mengeluarkan sejumlah uang, maka sejumlah itulah yang akan
kita dapatkan. Istilah lainnya adalah “ada uang ada barang”. Harga sendiri juga
tidak membohongi kualitas dan rasanya. Di Yellow Truck menyajikan berbagai
jenis dan variasi dari minuman kopi. Mulai dari kopi Indonesia sampai jenis kopi
dari berbagai negara. Rasanya pun menurut saya enak dan membuat ketagihan.
Selain bermacam-macam jenis kopi, Yellow Truck juga
menyajikan berbagai makanan ringan, seperti donat, bakpao, otak-otak, dan masih
banyak lagi. Pelayanan yang diberikan disana pun menurut saya cukup memuaskan,
terdapat satu barista yang berdiri di kasir sambil membuatkan pesanan untuk
para pengunjung.
Refleksi saya sebagai seorang mahasiswa setelah melakukan
pengamatan di OCM dan Yellow Truck ini adalah bahwa seiring berjalannya waktu dunia
sudah semakin maju. Banyak makanan-makanan yang didatangkan ke Indonesia dari
luar negeri secara bebas, maka dari itu kita harus pandai dalam memilih mana
makanan yang halal dan yang tidak. Apalagi zaman seperti sekarang ini, zaman
milenial, semua sudah semakin canggih dan maju jadi tergantung bagaimana kita
dalam menyikapi hal tersebut. Menyeleksi yang baik kita terima dan yang buruk
kita buang atau kita tinggalkan. Berbicara tentang halal atau tidaknya makanan,
jika kita sudah mengetahui bahwa makanan tersebut tidak halal sebaiknya jangan
dimakan, namun jika sudah tahu bahwa makanan tersebut halal silahkan saja untuk
memakannya. Dan apabila belum tahu itu tidak apa-apa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar