Sabtu, 05 Mei 2018

Pengamatan "One stop Cwie Mie" Solo Grand Mall


OCM (One stop Cwie Mie)
OCM Grand Mall Solo adalah salah satu sebuah food court yang ada di Solo Grand Mall. Dan saya mendapatkan tugas untuk melakukan pengamatan disana. Pengamatan yang saya lakukan adalah pengamatan mengenai bagaimana suasana, menu-menu apa saja yang terdapat disana, bagaimana rasa dari setiap makanan yang disajikan, dan lain-lain. Tugas ini dilaksanakan dengan metode berkelompok setiap kelompok terdiri dari 2 sampai 3 orang. Sebenarnya tidak hanya di OCM yang menjadi tempat untuk melakukan pengamatan, namun masih banyak lagi restoran-restoran, cafe, dan masih banyak lagi. Saya pun tidak memilih sendiri untuk melakukan pengamatan di OCM karena tugas ini sistemnya adalah undian, dan kebetulan undian yang saya ambil yaitu melakukan pengamatan di OCM. 
 
Tugas ini merupakan tugas akhir dari mata kuliah Metodologi Studi Islam. Dan ketika saya mendapatkan tugas ini saya merasakan senang dan lega karena ini merupakan tugas terakhir dan tugas ini begitu menyenangkan, tidak seperti tugas-tugas yang diberikan sebelumnya yang membuat pening kepala. Pada dasarnya ini adalah tugas yang asyik dan menarik menurut saya. Selain melakukan pengamatan saya juga bisa membuat tugas sambil kulineran dan mencoba jajanan-jajanan yang ada di Solo. Sekaligus sebagai pelepas penat dan pusing karena mengerjakan tugas-tugas mata kuliah lain. 
 
            Awal mula mendengar kata OCM, saya pun asing dan awam dengan kata itu. Bahkan tidak pernah terbayang sedikit pun apa itu OCM, bagaimana tempatnya, dan dimana tempatnya. Saya pun mencari sedikit informasi dengan bertanya kepada teman-teman saya, salah satu dari mereka ada yang tahu dan ia menjelaskan bahwa OCM itu terkenal dengan masakan Jepang-nya yaitu mie ramen. Untuk mie ramen sendiri saya tidak merasa asing dengan makanan tersebut, karena saya pernah mendengar dan mencoba sebelumnya. Namun tetap saja saya penasaran dengan ramen yang ada di OCM. 
 
OCM Grand Mall Solo terletak di lantai 3 di sebuah mall yang juga merupakan salah satu mall terbesar di Solo. Mall ini sendiri terletak di Jl. Slamet Riyadi No. 295 Surakarta. Dalam tugas ini kelompok saya adalah saya Niken Meganingtyas, Novia Rosiyani, dan Vita Kusumastuti. Pada awalnya kami pun tidak tahu dimana letak food court ini dan apa saja menu yang disajikan, kemudian saya mencoba mencari informasi lewat Gojek dan mencoba mencari informasi lewat internet. Hasil dari pencarian informasi tersebut adalah bahwa OCM adalah sebuah food court yang menyajikan makanan Jepang, yaitu ramen. 
 
Selain mencari tahu menu apa saja yang disajikan saya pun mencoba untuk mengecek harga yang dicantumkan. Menurut saya harga tersebut kurang cocok untuk saku seorang mahasiswa, beruntung saya tidak kost jadi lebih mudah untuk lebih cepat mengumpulkan uang, dan tidak terdesak dengan kebutuhan sehari-hari lainnya. Setelah mengetahui harga-harga tersebut, saya pun mulai menabung sedikit demi sedikit. Sejak kecil saya telah diajarkan menabung oleh orang tua saya agar bisa membeli apa yang saya inginkan, apabila tabungan saya tersebut tidak cukup barulah orang tua saya menambahinya agar genap sesuai harga barang yang saya inginkan. Begitu pula dengan ini, saya menabung dahulu baru kemudian jika belum cukup saya minta tambahan ke orang tua saya. dan orang tua saya tidak keberatan atas hal itu.
 
Setelah saya mencari informasi tersebut kemudian saya pun mendatangi OCM pada hari Selasa tanggal 1 Mei 2018. Saya datang kesana bersama dengan salah satu kelompok lain, karena salah satu dari mereka mengetahui dimana tempat tersebut. Kelompok tersebut menemani kelompok saya untuk ke OCM dan selanjutnya kelompok saya menemani mereka ke tempat untuk mereka melakukan pengamatan yaitu di Yellow Truck Coffee Solo. Jadi kami memutuskan untuk pergi berenam tanpa menggunakan bantuan google maps.
 
Awal rencana saya akan berangkat pada pukul 10 pagi, namun karena ada beberapa hal yang membuat saya berangkat tidak tepat waktu saya pun akhirnya berangkat dari rumah pada pukul 10.30 pagi. Kami berenam pun saling tunggu menunggu satu dengan yang lainnya dan akhirnya bertemu langsung di Solo Grand Mall. Setelah sampai di tempat, saya dan teman-teman pun masuk dan menuju lantai 3 untuk mendatangi OCM. Menuju lantai 3 kami menggunakan eskalator sambil melihat-melihat bagaimana suasana di mall tersebut. Suasana mall pada saat ini lumayan ramai karena bertepatan pada hari libur Buruh Nasional yaitu tanggal 1 Mei. Banyak orang disana mulai dari yang usia muda sampai yang tua, laki-laki dan wanita, bahkan anak kecil sampai orang dewasa. 
 
Setelah sampai di lantai 3 saya pun mulai mencari dimana letak food court dan langsung menuju kesana. Sesampainya di OCM saya pun disambut hangat oleh para pelayan lengkap dengan seragamnya. Mereka menawarkan menu-menu yang ada dengan senyuman dan dengan ramah. Saya pun dipersilahkan duduk dan diberi menu makanan untuk memilih makanan yang akan dipesan. Saya pun mulai melihat-lihat makanan yang ada di menu. Ya memang pada dasarnya OCM sendiri adalah food court yang menyediakan makanan Jepang khususnya ramen. Jadi yang ada pada menu hanyalah ramen namun beraneka ragam jenisnya. Dalam memilih makanan saya dan teman-teman pun agak lama dan banyak berpikir, sembari pelayannya menjelaskan menu-menu yang ada dan apa saja isinya.
 
Ketika melihat-lihat menu makanan pada daftar menu, saya merasa sedikit perbedaan dengan menu yang saya temukan ketika mencarinya lewat Gojek maupun internet. Namun saya dan teman-teman saya tidak begitu merasakan kecewa, karena untungnya harga yang dicantumkan tetaplah sama dengan harga yang ada pada internet dan Gojek. Pada internet dan Gojek menu yang ditawarkan terdapat berbagai jenis makanan, minuman, snack, mie ramen, sup, dan baso. Namun kenyataannya hanyalah menu andalan yang ada yaitu ramen. Untuk minuman sendiri cukup bervariasi, ada yang bersoda, milky, dan ada yang mainstream seperti es teh, es jeruk, dan lain-lain. Padahal rencana saya, saya ingin memesan makanan selain ramen misalnya dessert ataupun eskrim. Namun ya sudahlah tidak perlu ada yang disesali, toh saya bisa juga pesan di food court lainnya. 
 
Selain OCM, banyak juga food court yang ada disana, misalnya saja Moen-Moen, ada juga food court yang menyajikan masakan tradisional, dan berbagai masakan Nusantara. Bayangan saya tentang OCM adalah tempat yang cukup luas seperti rumah makan, namun ternyata hanyalah sebuah tempat kecil seperti bilik yang diberi etalase dan dindingnya ditempeli beberapa menu masakan, tempat duduk yang disediakan untuk pengunjung pun menyatu dengan food court lainnya. Sehingga pengunjung pun bebas dalam memilih tempat duduk sesuai dengan yang diinginkan dan yang dianggapnya nyaman. Penataan tempat duduknya adalah setiap satu kelompok tempat duduk, diberi satu meja yang panjang kemudian disekelilingnya diberi 4 buah kursi, apabila tidak cukup diperbolehkan untuk mengambil kursi lainnya selagi tidak dipakai oleh orang lain. 
 
Ini bukanlah pertama kalinya saya mencoba ramen, dan saya sendiri sebenarnya tidak suka dengan ramen namun demi tugas ya jadi menu yang saya pilih pun hanya saya samakan dengan teman saya. Dalam menu tersebut seingat saya terdapat Naga Ramen, Turbo Ramen, dan jenis ramen lainnya. Selain menu makanan disediakan juga menu minuman yang isinya adalah milk shake, soda, dan lain-lain. Setelah memilih cukup lama dan membingungkan akhirnya saya dan teman saya pun meilih Naga Ramen dan Turbo Ramen, juga minumannya yaitu Milky Safira.
 
Berikut daftar harga makanan dan minuman yang disajikan di OCM Grand Mall Solo :

Turbo Ramen              Rp 28.500
Naga Ramen               Rp 28.500
Combo Ramen            Rp 27.500
Chuncky Ramen         Rp 28.500
Wonton Ramen           Rp 25.500
Milky Berry                 Rp 10.500
Milky Punch                Rp 10.500
Milky Safira                Rp 10.500
Max Lemon Tea          Rp 9.500
Ice Lemon                   Rp 9.000
Hot Lemon                  Rp 9.000
Hot Tea                       Rp 4.000
Ice Tea                         Rp 4.500
Tebs                             Rp 6.000
Mineral Water             Rp 5.000
Teh Botol                    Rp 5.000
Milk Tea                      Rp 9.000
Cappucino                   Rp 10.000


Sambil menunggu pesanan datang, saya pun mengamati berbagai hal yang ada disana. Disana ternayata tidak hanya anak muda namun juga berbagai usia mulai dari balita sampai yang tua. Ada yang sendiri, ada yang mengajak pacarnya dan ada pula yang mengajak keluarganya untuk makan bersama disana, bahkan ada pula yang makan disana sambil mengerjakan tugas. Sambil menunggu pesanan datang, tidak lupa saya selfie dengan kelompok saya. selain untuk memenuhi lampiran tugas, selfie memang sudah menjadi hobi saya, dimana pun dan kapan pun saya berada tidak lupa dengan yang namanya selfie. Wajar saja karena selfie sekarang ini menjadi hal yang lumrah bukan menjadi hal yang tabu dan asing lagi.
 
Tidak lama setelah kami memesan akhirnya pun makanan yang kami pesan datang. Pelayan pun menghantarkan makanannya ke meja saya dan sambil memberikan bill untuk kami membayarnya. Harga yang dicantumkan menurut saya harga standar karena memang ini terletak di kawasan perbelanjaan, mungkin jika saya membeli di kedai lain harganya tidak akan sama. Satu mangkuk ramen dihargai mulai dari dua puluh ribu sampai tiga puluh ribu rupiah. Dan satu gelas minumannya dihargai mulai dari delapan ribu sampai lima belas ribu rupiah. Dan kami hanya pesan untuk tiga orang kelompok kami, kelompok lain lebih memilih untuk pesan di food court lainnya. 
 
Saat pesanan sudah datang pun tidak lupa saya berselfie dengan kelompok saya beserta makanan yang sudah tersajikan. Tidak lupa saya pun juga memfoto bill untuk memenuhi lampiran tugas saya. Setelah berselfie saya pun mulai menyantap ramen tersebut, dalam sajian itu disediakan sendok dan sumpit untuk memakan ramen. Namun jujur saja saya sendiri tidak bisa menggunakan sumpit dan akhirnya lebih memilih untuk memakannya menggunakan sendok. Ramen sendiri adalah  mie kuah Jepang dengan bentuk mie yang tipis dan berwarna kuning merupakan hasil buatan tangan atau bisa saja dibuat oleh mesin. Selanjutnya ditambahkan penyedap berupa beraneka ragam lauk seperti telur rebus, sayuran hijau (seperti bayam), irisan daun bawang, daging ayam, seafood, dan pangsit sebagai hiasan.
 
 Rasa dari ramen yang saya makan ini adalah pedas dan menurut saya cukup enak. Namun soal rasa adalah itu relatif, setiap orang pasti berbeda-beda pendapatnya. Ramen disajikan dalam sebuah mangkuk yang cukup besar dan diberi sendok serta sumpit. Penyajian makanannya pun ditata sedemikian rupa ssehingga terlihat menarik. Mie diberi kuah baru diberi berbagai macam toping, menu yang saya pilih adalah Turbo Ramen dan saya tidak tahu apa maksud dari nama itu. Turbo Ramen menyajikan berbagai toping diantaranya seafood, daging ayam, potongan wortel, dan juga potongan daun bawang. Selain itu disajikan satu mangkuk kecil yang berisi pelengkap seperti pangsit.
 
Untuk yang mencari tempat yang bisa digunakan untuk bersantai ria sambil mengobrol asyik bisa mencoba food court ini sebagai tujuannya. Terlebih lagi bagi kalian yang suka dengan ramen wajib mencoba ramen yang disajikan di OCM ini. Di tempat ini kalian bisa menyesuaikan dan meminta seberapa tingkat kepedasan ramen, ada yang tidak pedas, sedikit pedas, sedang, pedas, dan sangat pedas. Porsi per orang yang disajiakn dalam satu buah mangkuk cukup besar ini meurut saya terlalu banyak, sehingga saya tidak sanggup untuk meghabiskannya karena memang saya tidak suka rame, rasanya yang menurut saya kurang sedikit mantap, dan eneg. Dari suasana tempatnya, menurut saya agak sedikit kurang nyaman untuk makan, karena tempatnya yang ramai, banyak orang yang berjalan kesana-kemari, jadi kurang pas untuk menikmati makanan ini.
 
Berbicara tentang kehalalan masakan Jepang. Tidak dapat dipungkiri bahwa masakan Indonesia berbeda dengan masakan luar negeri, terlebih lagi negara Jepang. Setelah saya melakukan pengamatan di OCM, kemudian saya mencari tahu informasi tentang ramen di sebuah artikel di internet bahwa ramen sendiri sebenarnya mengandung kaldu babi, namun saya sendiri tidak bisa langsung menyimpulkan bahwa ramen ini mengandung kaldu babi atau tidak. Tidak memungkinkan juga apabila saya ikut masuk ke dapur untuk melihat dan mengecek kehalalannya. namun saya tetap berpositif thinking semoga tidak.

Sedikit cerita di Yellow Truck Coffee Solo
Dari cerita saya diatas telah saya ceritakan bahwa saya pergi melakukan pengamatan berenam, tiga melakukan pengamatan di OCM, dan tiga sisanya lagi melakukan pengamatan di Yellow Truck Coffee Solo. Setelah dari OCM, saya dan teman-teman pun melanjutkan pergi ke Yellow Truck. Yellow Truck ini tempatnya cukup jauh dari Grand Mall Solo, kami menempuh perjalanan sekitar 40 menit menggunakan sepeda motor untuk sampai di Yellow Truck. Yellow Truck ini sendiri tepatnya berada di Jl. Kebangkitan Nasional No.35, Sriwedari, Laweyan, Kota Surakarta
 
Lain halnya dengan OCM, Yellow Truck ini dilihat dari tempatnya saja sudah menarik perhatian saya. Dinding-dindingnya dihiasi dan ditempeli dengan hiasan dinding. Konsep tempat dan ruangannya adalah seperti ruangan kolonial Belanda, khas dengan interiornya dan tatanan meja dan kursinya. Yellow Truck ini sendiri adalah sebuah cafe, lain halnya dengan OCM yang masuk dalam kategori food court. Sehingga menjadikan tempat ini menjadi tempat yang cocok untuk nongkrong dan menikmati suasana yang ada. Sudah dapat ditebak dari namanya saja “Yellow Truck Coffe Solo” sudah pasti menu yang disajikan dominan dengan minuman kopi, hanya saja variasi dan jenisnya yang berbeda. 
 
Harga yang diberikan menurut saya sesuai dengan rasa dan kepuasan yang saya dapatkan. Namun jika dihitung nominalnya harga yang ditawarkan disini cukup mahal, cukup menguras kantung untuk para mahasiswa. Tempat ini cocok untuk para kids jaman now yang sedang gila dengan tempat-tempat hitz untuk berselfie dan berfoto. Di Yellow Truck terdapat banyak spot foto, misalnya dengan pigura-pigura yang menempel pada dinding, berfoto di kursi-kursi yang merupakan ciri khas kolonial Belanda, dan masih banyak lagi. Tidak lupa saya dan teman-teman pun juga ikut berfoto disana, selain untuk memenuhi lampiran tugas juga sebagai dokumentasi pribadi saya untuk saya simpan.
 
Tempat ini pun ternyata tidak hanyak dikunjungi oleh orang-orang lokal, pada saat saya disana saya melihat bule datang, ada pula orang bermata sipit yang datang untuk memesan kopi. Dari sini dapat saya lihat bahwa ketika kita mengeluarkan sejumlah uang, maka sejumlah itulah yang akan kita dapatkan. Istilah lainnya adalah “ada uang ada barang”. Harga sendiri juga tidak membohongi kualitas dan rasanya. Di Yellow Truck menyajikan berbagai jenis dan variasi dari minuman kopi. Mulai dari kopi Indonesia sampai jenis kopi dari berbagai negara. Rasanya pun menurut saya enak dan membuat ketagihan. 
 
Selain bermacam-macam jenis kopi, Yellow Truck juga menyajikan berbagai makanan ringan, seperti donat, bakpao, otak-otak, dan masih banyak lagi. Pelayanan yang diberikan disana pun menurut saya cukup memuaskan, terdapat satu barista yang berdiri di kasir sambil membuatkan pesanan untuk para pengunjung. 
 
Refleksi saya sebagai seorang mahasiswa setelah melakukan pengamatan di OCM dan Yellow Truck ini adalah bahwa seiring berjalannya waktu dunia sudah semakin maju. Banyak makanan-makanan yang didatangkan ke Indonesia dari luar negeri secara bebas, maka dari itu kita harus pandai dalam memilih mana makanan yang halal dan yang tidak. Apalagi zaman seperti sekarang ini, zaman milenial, semua sudah semakin canggih dan maju jadi tergantung bagaimana kita dalam menyikapi hal tersebut. Menyeleksi yang baik kita terima dan yang buruk kita buang atau kita tinggalkan. Berbicara tentang halal atau tidaknya makanan, jika kita sudah mengetahui bahwa makanan tersebut tidak halal sebaiknya jangan dimakan, namun jika sudah tahu bahwa makanan tersebut halal silahkan saja untuk memakannya. Dan apabila belum tahu itu tidak apa-apa.